Integritas Elit Politik: Berkaca Pada Dahlan Iskan


Politik Identitas merujuk pada pilihan politik yang dominasi argumentasinya adalah satu identitas

Integritas politik, perbincangan yang telah dimulai sejak awal kemerdekaan Indonesia sebagai kesatuan Negara. Definisi awal integritas bagi kebangsaan adalah walk point yang mendasari bingkai karakter bangsa. Di dalamnya, termasuk para elitis yang menduduki struktur pemerintahan maupun profesional, dan juga politisi, tidak terkecuali rakyat biasa.

Dahlan Iskan, secara tatap muka belum pernah sekalipun penulis bertemu dengan sosok sederhana tersebut. Review histories karirnya selama menggawangi Perusahaan Listrik Negara (PLN) memperlihatkan hasil yang cukup memuaskan, jauh sebelum itu telah berhasil mengembangkan usaha di hampir ratusan perusahaan, termasuk merajai usaha media massa di bawah bendera Jawa Post. Dengan dalih singkat tersebut kementerian yang ia pimpin bisa dipastikan menuai hasil maksimal.

Kualifikasi integritas semakin meruncing menuju penghabisan ketika bangsa ini dilanda multi krisis. Bertaburnya kasus korupsi, macetnya proses legislasi dan juga terpuruknya roda sosialitas kesejahteraan bagi rakyat adalah indikasi bangsa ini kehilangan integritas. Setidaknya, ada dua konsep yang ditawarkan di dalam paper ini guna mewujudkan integritas politik yang harus dipahami sebagai rujukan demi tercapainya haluan berbasis karakter bangsa (nation character).

Pertama, product knowledge atau pengetahuan tentang produk. Konsep ini memberikan penjelasan bahwa integritas tidak dapat tumbuh hanya dengan alasan nasionalisme. Namun lebih dari itu, yakni memahami secara tunggal karakter ke-Indonesiaan, yang meliputi pemahaman terhadap historitas bangsa ini di bangun, visi dan misi yang jelas, serta penerapan dasar-dasar amandemen Negara yang tertuang secara abstrak dalam Pancasila. Keberagaman bangsa, budaya, ras, suku serta agama adalah nilai penting yang harus di pahami untuk perwujudan kesatuan.

Kedua, foundation knowledge atau pemaknaan terhadap latar belakang kebangsaan. Asumsi dasarnya jelas, bangsa ini terbentang dari ribuan pulau, etnis, ras, suku, agama dan banyak lagi keberagaman. Dari sekian banyak keberagaman yang menjadi nilai kumulatif adalah nihilnya kesejahteraan bagi rakyat. Dengan pemahaman dasar ini tentu akan melahirkan sebuah pertanggung-jawaban moral jika politisi yang mengemban sebuah amanat rakyat akan bekerja dengan integritas politiknya. Jika asumsi dasar ini tercapai maka bangsa besar ini akan semakin besar dan maju secara rasional, dengan demikian nasionalisme tumbuh subur.

Kedua konsep di atas, adalah bagian keci dari ide dasar membentuk nilai integritas bagi elitis. Saat ini, menjabat sebagi menteri, politisi, anggota dewan, dan jabatan pemerintahan lainnya tidak lebih sekedar formalitas. Sehingga regulasi birokrasi yang seharusnya mudah menjadi kegiatan formalitas yang rumit.

Dahlan Iskan, menteri Negara yang sensitif terhadap kepentingan publik. Sehingga sangat cerdas menyimpulkan kebutuhan birokrasi dengan mengurangi kerumitan yang biasa terjadi. Memangkas regulasi laporan, rapat-rapat dan aturan formal lainnya. ini yang seharusnya dilakukan sejak dahulu untuk memperlancar pembangunan bangsa. Bisa jadi, Dahlan adalah satu-satunya menteri saat ini yang sangat sadar bahwa jabatan adalah amanah, bukan formalitas struktural.


Leave a Reply