Refleksi Komunikasi Ke-Indonesiaan


communicationREALITAS Ilmu Komunikasi sejak pertama kali dirumuskan hingga hari ini terus menerus mengalami perubahan secara cepat, masa awal kelahiran kajian interaksi ini di mulai dari retorika, atau dalam bahasa sederhana disebut ilmu ceramah, pidato, khutbah, orasi dan lain sebagainya. Secara tegas, ilmu komunikasi adalah ilmu untuk berbicara, seni menyampaikan informasi, juga ilmu untuk memahami informasi, baik itu informasi yang bersumber dari manusia, binatang, alam, bahkan informasi dari Tuhan berupa wahyu.

Komunikasi tidak membatasi pemahaman tentang informasi ataupun pesan dalam jangka waktu dan tempat. Artinya, informasi yang bersumber dari sejarah purbakala, bahkan informasi yang tidak diketahui darimana asalnya akan tetap menjadi kajian ilmu komunikasi. Semisal dalam ranah studi semiotika, rumusan semiotika menuntut Communicologist atau pakar ilmu komunikasi untuk membedah simbol-simbol tersembunyi, baik itu berupa simbol baru maupun berupa artefak-artefak peninggalan sejarah. Baik itu simbul yang akan dibangun realitas baru atau simbol tersebut telah membawa serta makna lama.

Lebih daripada itu, komunikasi berada pada jalur dinamis sehingga tidak akan berakhir selama manusia masih ada di muka bumi ini. Indonesia, adalah wilayah menarik yang memberikan banyak sumber kajian komunikasi. Selama ini, komunikasi didominasi oleh pemikiran-pemikiran barat yang seringkali tidak sesuai dengan iklim kehidupan masyarakat Indonesia. Sehingga para Sarjana Komunikasi Indonesia sulit mendapatkan hasil yang sesuai dengan kondisi ke-Indonesiaan, budaya Indonesia, komunikasi Indonesia, interaksi khas Indonesia dan kaidah pertalian manusia-manusia Indonesia.

Selama ini, dominasi keilmuan barat telah merasuki pemikiran-pemikiran sarjana Indonesia yang seharusnya tinggal dan mengenyam pendidikan di laboratorium raksasa dalam kajian sosial, yakni Indonesia. Satu laboratorium membentang dari sabang sampai merauke, menjadi display utama terkait budaya, suku, adat, istiadat, dan banyak hal penting terkait kehidupan manusia. Lebih khusus komunikasi dengan singgungan budaya. Dewasa ini, sudah dirasa perlu untuk membongkar konsep-konsep baru dalam wilayah ke-Indonesiaan. Untuk mewujudkan niatan global dalam rangka mempribumisasikan Ilmu Komunikasi. Seyogyanya, studi-studi dan penelitian ranah Ilmu Komunikasi digalakkan, dengan fasilitas yang memadai juga reward bagi peneliti diharapkan mampu membangkitkan gairah penelitian bagi para akademisi.

Upaya ini sangat penting sebagai usaha untuk menajamkan identitas kebangsaan dan juga menanamkan loyalitas sebagai generasi bangsa yang akan bertarung dengan ilmuwan-ilmuwan barat. Asumsinya sederhana, tidak semua yang bersumber dari barat selamanya berkualitas wahid. Justru besar kemungkinan yang bersumber dari barat tidak sesuai dengan kultur dan kehidupan Indonesia. Dengan demikian, kita bersama mulai merumuskan studi komunikasi keIndonesiaan dengan memulai melakukan penelitian-penelitian guna mendukung argumentasi bahwa Indonesia memiliki potensi atas sumbang akademik, secara khusus di ranah Komunikasi.

Mungkin saja realitas hasil penelitian Barat memenuhi standar kelayakan yang tidak perlu diragukan, namun harus tetap menjadi catatan, bahwa kualitas tersebut hanya sebatas pada tempat di mana para peneliti melakukan pembedahan kajian, jika mereka merumuskan teori yang berlandaskan pada Amerika tentu yang paling relevan dengan hasil rumusan mereka adalah Amerika. Karena landscape Indonesia sangat berbeda dengan Amerika ataupun Negara lainnya.[]

*versi lengkap silahkan ajukan melalui email [email protected]


Leave a Reply