Tag: Dedi Kurnia Syah Putra

  • Resensi: CSR Politik

    Oleh CATUR NUGROHO | Publikasi di Majalah PR Indonesia (12/2014) Dalam hal ini, buku Dedi Kurnia Syah Putra yang berjudul Komunikasi CSR Politik, tidak bermaksud menghakimi bahwa partai politik tidak berpihak pada rakyat. Sebagai contoh, penulis mengulas beberapa partai yang layak mendapat apresiasi karena mencanangkan program kasat mata yang berpihak pada rakyat. Sebut saja Golkar…

  • Kuliah Multikultural: Memahami Masyarakat Samin

    Bagi kalangan aktifis pluralism, masyarakat samin lebih banyak dikenal dengan nama Sedulur Sikep. Samin, berarti “sama”, “kesamaan”, “sama saja” atau “setara”, senasib sepenanggungan. Arti-arti tersebut melahirkan makna tentang kehidupan yang tidak memiliki perbedaan di mata alam, juga Tuhan, satu individu dengan individu lain tidak ada yang membedakan kecuali kebaikan, nilai ketuhaan dalam diri, Islam menyebutnya…

  • Konsep dan Model Komunikasi

    PENDAPAT umum, meyakini bahwa Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Interaksi manusia, sentuhan sosial yang mempertemukan individu-individu dalam kehidupan sehari-hari. Baik itu dalam ranah keluarga, pabrik, kantor, komunitas-komunitas, pasar, kampus, sekolah-sekolah, kantor polisi, taman-taman dan tempat-tempat lainnya, di mana saja manusia berada. Sehingga, tidak dapat ditemui manusia yang tidak berkomunikasi, dengan berbagai bentuknya, verbal maupun tidak.…

  • Terminologi Komunikasi Politik

    “Komunikasi Politik sebagai kegiatan politik merupakan penyampaian pesan-pesan yang bercirikan politik oleh aktor-aktor politik kepada pihak lain” (Maswadi Rauf, 1993: 32) Membincang istilah “Komunikasi” akan melahirkan berbagai pemaknaan, ia bisa saja memiliki seperangkat hipotesa mengenai proses atau intuisi pertukaran ide, gagasan, pesan dan juga informasi dari pengirim (sender/source) kepada penerima (receiver/respondent) guna memperoleh tanggapan. Banyak…

  • Resensi: Komunikasi CSR Politik

    Oleh: Muhammad Sufyan Abd Terbit di Harian Umum Galamedia Dewasa kini, perjuangan politik telah dekat pada titik balik penemuan essensi. Dari isu bias gender, politisi ahistories, hingga kejenuhan publik terhadap praktik politis elitis yang menjemukan. Persoalan lain, yakni kiprah politik terhadap isu kerakyatan semakin hari semakin sering terdengar, tetapi tanpa realisasi memadai. Undang-undang terkait yang…